Pengertian Jembatan
Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.
Menurut Ir. H. J. Struyk dalam bukunya “Jembatan“, jembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau lalu lintas biasa).
Jembatan adalah jenis bangunan yang apabila akan dilakukan perubahan konstruksi, tidak dapat di modifikasi secara mudah, biaya yang diperlukan relatif mahal dan berpengaruh pada kelancaran lalu lintas pada saat pelaksanaan pekerjaan. Jembatan dibangun dengan umur rencana 100 tahun untuk jembatan besar. Minimum jembatan dapat digunakan 50 tahun.
Klasifikasi Jembatan
Menurut klasifikasinya jembatan dibagi menjadi 2 jenis yaitu berdasarkan pembebanannya dan berdasarkan strukturnya
Berdasarkan pembebanan
Berdasarkan pembebanannya jembatan dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
No | Kelas | Pembebanan | Lebar Lantai Kendaraan |
---|---|---|---|
1 | Kelas A | Pembebanan 100% | 2 x 3,5 m dan trotoar 2 x 1 m |
2 | Kelas B | Pembebanan 70% | 2 x 3 m dan trotoar 2 x 0,5 m |
3 | Kelas C | Pembebanan 50% | 2 x 2,25 m dan trotoar 2 x 0,5 m |
Berdasarkan Struktur
Berdasarkan strukturnya jembatan terbagi menjadi 6 jenis yaitu :
Jembatan balok (beam bridge)
-
Jembatan penyangga (cantilever bridge)
-
Jembatan melengkung (arch bridge)
-
Jembatan gantung (suspension bridge)
-
Jembatan kabel penahan (cable-stayed bridge)
Jembatan kerangka (truss bridge)
yaitu jembatan yang berbentuk titian balok jembatan ini biasanya digunakan untuk jarak dekat. Saat ini, jembatan balok jarang ditemui.
yaitu jembatan yang dibangun dengan bantuan dua atau lebih tiang penyangga. Jembatan penyangga terbesar di dunia saat ini adalah jembatan Quebec di Kanada.
yaitu jembatan yang lantainya melengkung ke atas. Jembatan melengkung pertama di dunia adalah jembatan batu Arkadiko di Yunani. Kini, sedang dibangun jembatan Sheikh Rashid bin Saeed Crossing di Dubai. Pembangunannya diperkirakan selesai pada tahun 2012. Nantinya, jembatan itu akan dinobatkan sebagai jembatan melengkung terbesar di dunia.
yaitu jembatan yang memakai kawat (kabel) sebagai penahan. Di zaman modern, kawat itu terbuat dari campuran baja. Jembatan gantung terpanjang di dunia adalah jembatan Akashi Kaikyo di Jepang.
Yaitu hampir sama dengan jembatan gantung. Bedanya, jumlah kawat pada jembatan ini lebih sedikit. Jembatan kabel-penahan terpanjang di dunia adalah jembatan Sutong di China.
Yaitu terdiri dari beberapa bagian, antara lain kerangka dan balok penyangga. Jembatan Quebec di Kanada selain dinyatakan sebagai jembatan penyangga, juga masuk dalam kategori jembatan kerangka terpanjang di dunia.
Bagian - Bagian Jembatan
Berdasarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dalam Pengantar Dan Prinsip – Prinsip Perencanaan Bangunan bawah / Pondasi Jembatan tahun 1988. Bangunan Jembatan pada umumnya terdiri dari 6 (enam) bagian pokok, yaitu:
- Bangunan Atas
- Landasan
- Bangunan Bawah
- Pondasi
- Oprit
- Bangunan Pengaman
Sedangkan menurut (Supriyadi, 1997) Bentuk dan bagian jembatan dapat dibagi dalam 3 bagian utama, yaitu:
- Struktur Atas Jembatan
- Struktur Bawah Jembatan
- Bangunan pelengkap penahan jembatan
Struktur Atas (Superstructure)
Struktur atas jembatan adalah bagian jembatan yang menerima beban langsung baik dari lalu lintas kendaraan, beban pejalan kaki, dan bahkan beban mati untuk selanjutnya di salurkan ke struktur bawah jembatan. Struktur atas jembatan terdiri dari :
Gelagar Induk
Gelagar Melintang (Diafragma)
Pelat Lantai Jembatan
Andas
Pelat Injak
Komponen ini merupakan suatu bagian struktur yang menahan beban langsung dari pelat lantai kendaraan yang letaknya memanjang arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai.
Komponen ini berfungsi mengikat beberapa balok gelagar induk agar menjadi suatu kesatuan supaya tidak terjadi pergeseran antar gelagar induk, komponen ini letaknya melintang arah jembatan yang mengikat balok – balok gelagar induk.
Berfungsi sebagai penahan lapisan perkerasan yang menahan langsung beban lalu lintas yang melewati jembatan itu. Komponen ini merupakan komponen yang menahan suatu beban yang langsung dan ditransferkan secara merata keseluruh lantai.
Komponen ini terletak menumpu pada abutment dan pilar yang berfungsi menyalurkan semua beban langsung jembatan ke abutment dan diteruskan ke bagian pondasi.
Komponen ini berfungsi menghubungkan jalan dan jembatan sehingga tidak terjadi perbedaan tinggi keduanya, juga menutup bagian sambungan agar tidak terjadi keausan antara jalan dan jembatan pada pelat lantai jembatan.
Struktur Bawah (Substructures)
Struktur bawah jembatan merupakan suatu pengelompokan bagian – bagian jembatan yang menyangga jenis – jenis beban yang sama dan memberikan jenis reaksi yang sama, atau juga dapat disebut struktur yang langsung berdiri di atas dasar tanah yang meliputi :
Pondasi
Abutment
Pilar
Pondasi merupakan perantara dalam penerimaan beban yang bekerja pada bangunan pondasi ke tanah dasar bawahnya. Beberapa jenis pondasi yang sering digunakan yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
Pondasi dangkal
Digunakan bila lapisan tanah pendukung yang keras terletak pada kedalaman maksimum 12 m di bawah Pondasi. Beberapa jenis pondasi dangkal adalah :
Pondasi langsung, bila kedalaman tanah keras < 5 m
Pondasi sumuran, bila kedalaman tanah keras antara 5 - 12 m
Pondasi dalam
Digunakan bila kedalaman lapisan tanah pendukung yang keras > 12 m di bawah pondasi. Beberapa jenis pondasi dalam adalah sebagai berikut :
Pondasi tiang pancang : kayu, tiang baja, beton bertulang pracetak, beton prategang
Pondasi tiang bor (bored pile)
Abutment terletak pada ujung jembatan yang berfungsi sebagai penahan tanah dan menahan bagian ujung dari balok gelagar induk dan umumnya dilengkapi dengan konstruksi sayap yang berfungsi untuk menahan tanah dalan arah gerak lurus as jembatan dari tekanan lateral (menahan tanah ke samping)
Bentuk pilar harus mempertimbangkan pola pergerakan aliran sungai, sehingga dalam perencanaannya selain pertimbangan dari segi kekuatan juga memperhitungkan masalah keamanannya. Dalam segi jumlah pun bermacam – macam tergantung dari jarak bentangan yang tersedia, keadaan topografi sungai dan keadaan tanah.
Bangunan Pelengkap
Yang dimaksud disini adalah bangunan yang merupakan pelengkap dari konstruksi jembatan yang fungsinya untuk pengamanan terhadap struktur jembatan secara keseluruhan dan keamanan terhadap pemakai jalan. Macam – macam bangunan pelengkap :
Saluran Drainase
Jalan Pendekat (Oprit)
Talud
Patok Penuntun (Guide Post)
Lampu Penerangan
Trotoar
Saluran drainase berfungsi untuk saluran pembuangan air hujan di atas jembatan yang terletak di kanan – kiri abutment dan sisi kanan – kiri perkerasan jembatan.
Jalan ini berfungsi sebagai jalan masuk bagi kendaraan yang akan lewat jembatan agar terasa nyaman. Terletak di kedua ujung jembatan.
Fungsi utama dari talud yaitu sebagai pelindung abutment dari aliran air sehingga sering disebut talud pelindung terletak sejajar dengan arah arus sungai
Berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi kendaraan yang akan melewati jembatan, biasanya diletakkan sepanjang panjang oprit jembatan.
Berfungsi untuk penerangan didaerah jembatan pada malam hari juga berfungsi untuk estetika.
Trotoar di sini berfungsi untuk melayani pejalan kaki sehingga memberi rasa aman baik bagi pejalan kaki maupun pengguna jalan yang lain.