Pengertian Dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan - ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka.
Dinding adalah bagian dari bangunan yang dipasang secara vertikal dengan fungsi sebagai pemisah antar ruang, baik antar ruang dalam maupun ruang dalam dan ruang luar.
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan dan membentuk ruangan. berdasarkan fungsi dari dinding yaitu sebagai pendefinisi ruangan, peredam suara, melindungi bagian dalam bangunan dari paparan sinar matahari, hujan, maupun binatang dan sebagainya.
Fungsi Dinding
Selain fungsi dinding yang sudah dijelaskan diatas, dinding memiliki fungsi:
- Pembatas antar ruang bagian dalam, luar, samping,depan dan belakang.
- Pembentuk daerah fungsi (zoning) dalam bangunan. Ruang tidur dengan ruang dapur dan ruang-ruang lainnya dipisahkan oleh dinding dan masing-masing ruangan memiliki funsi yang berbeda.
- Pelindung dari pengaruh di lingkungan luar tempat kita tinggal dan beraktifitas.
- Menambah keindahan pada bangunan, pada rumah dan bangunan modern seringkali menampilkan dinding luar di ekspose sedemikian rupa untuk menambah daya tarik suatu bangunan tersebut
- Pada struktur bangunan tertentu dinding berfungsi sebagai pemikul beban (shear wall), Umumnya terdapat pada bangunan dengan denah yang tidak teratur dan bertingkat, hal ini untuk mengurangi gaya geser berlebihan yang akan diterima struktur bangunan sehingga bangunan tersebut aman terhadap bahaya roboh.
Jenis Dinding
Menurut (Sahid, 2010), dinding terbagi menjadi 3 jenis dinding yaitu: Dinding Struktural, Dinding Non-Struktural dan Dinding Partisi atau Penyekat.
Dinding Struktural
Dinding struktural adalah dinding yang berperan sebagai struktur penyusun konstruksi bangunan. Ini artinya dinding struktural ikut berpartisipasi dalam menahan beban bangunan dan mendukungnya agar dapat berdiri dengan kokoh dan stabil. Bersama-sama dengan struktur bangunan lainnya seperti pondasi, balok, kolom, dan rangka, dinding akan menopang beban konstruksi bagian atas lalu menyalurkannya ke tanah. Jika dinding struktural ini bermasalah, maka fungsi dari struktur bangunan lainnya pun bakal ikut terganggu.
Karena dinding struktural ikut membantu mendukung suatu konstruksi bangunan, maka proses pembuatannya harus direncanakan sebaik mungkin. Dinding tersebut harus dibuat menggunakan bahan bangunan berkualitas tinggi yang disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan dinding yang kuat dan kokoh. Dinding ini juga wajib mampu menahan beban baik secara terpusat, merata, maupun gabungan. Kebanyakan dinding yang permanen terbuat dari pasangan batu yang dikombinasikan dengan kolom dan balok dari beton bertulang. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta dinding penahan (retaining).
Dinding non-struktural
Dinding nonstruktural adalah dinding yang tidak ikut terlibat sebagai salah satu struktur bangunan. Dinding ini sama sekali tidak ikut campur menahan beban bangunan, terutama beban yang bersumber dari konstruksi bagian atas. Jadi fungsi utama dari dinding struktural hanyalah sebagai partisi untuk membatasi ruangan. Dinding kamar tidur dan dinding kamar mandi biasanya dibuat dengan konsep nonstruktural. Selain dinding tersebut, bagian dari bangunan lainnya yang juga termasuk elemen nonstruktural yaitu lantai, plafon, dan tangga.
Dinding nonstruktural hanya menanggung bebannya sendiri tanpa memikul beban dari struktur bangunan lainnya. Itu sebabnya, dinding nonstruktural yang permanen umumnya cukup dibuat menggunakan pasangan setengah bata. Hal ini akan menghemat anggaran pembangunan yang dikeluarkan untuk pembelian material serta proses pengerjaannya pun menjadi lebih cepat. Selain itu, dinding ini juga bisa dibangun memakai kayu, bambu, gypsum, kaca, tripleks, seng, dan sebagainya.
Dinding partisi/penyekat
Dinding partisi merupakan sesuatu yang dapat membatasi ruangan satu dengan ruangan yang lainnya. Walaupun fungsi utamanya sama dengan dinding biasa, namun dinding partisi berbeda dengan dinding. Partisi merupakan pembatas ruangan yang fleksibel, penyekat ruang yang dapat dipindah pasang sesuai keinginan. Penggunaan partisi ini sebagai pembatas ruangan dimana ruangan yang satu dan ruangan lainnya memiliki fungsi yang berbeda.
Dinding partisi memiliki desain konstruksi yang lebih praktis dan ringan dibandingkan dengan dinding biasa. Namun dinding partisi ini tidak dapat memikul beban yang berat. Biasanya dinding partisi digunakan pada suatu ruangan yang cukup luas kemudian ingin membagi ruangan tersebut menjadi dua atau beberapa bagian.. Bahan-bahan yang digunakan untuk dinding partisi ini antar lain gypsum, papan kalsium, triplek dan kayu.