Pengertian Selimut Beton
Selimut beton pada struktur beton bertulang adalah jarak antara permukaan terluar tulangan dengan permukaan terluar beton. Kata “selimut” mengacu pada ketebalannya. Tebalnya bervariasi, bergantung pada kebutuhan dan kondisi elemen strukturnya. Biasanya, supaya tebal selimut beton sesuai dengan yang direncanakan, pada saat pengecoran dipasangkan beton decking atau tahu beton di sela - sela bekisting dan bagian terluar tulangan.
Jika dikaitkan dengan daya tahan struktur atau keawetannya, selimut beton menentukan keamanan dari tulangan baja pada struktur beton. Bahkan, pada SNI 2847:2019 menjelaskan syarat - syarat selimut beton secara rinci, ketebalan minimal ditentukan dari kondisi, diameter tulangan, serta komponen strukturnya yang dikategorikan.
Selimut beton yang merupakan pelindung tulangan terhadap cuaca atau efek lainnya diukur dari permukaan paling luar tulangan, sesuai dengan persyaratan selimut beton yang berlaku. Dengan selimut beton untuk kelas komponen struktural diukur dari sisi terluar tulangan sengkang, ikat dan spiral jika tulangan transveral melingkupi tulangan utama; dari lapisan terluar dari tulangan jika terdapat lebih dari satu lapis tulangan yang digunakan tanpa tulangan sengkang atau ikat; dari logam pengikat ujung atau selongsong tendon pascatarik; atau dari bagian terluar dari kepala pada batang tulangan berkepala.
Tulangan yang tidak terlindung dengan baik dengan selimut beton akan sangat mudah sekali terserang korosi. Korosi akan memakan penampang tulangan sehingga kapasitas tariknya akan berkurang. Apabila kapasitasnya sudah tidak cukup dalam menahan gaya tarik yang terjadi maka yang terjadi adalah kegagalan struktur yang tentu tidak kita harapkan.
Fungsi Selimut Beton
Semua bagian dari elemen struktur memiliki fungsi masing - masing, termasuk dengan selimut beton. Peran utamanya adalah melindungi tulangan dari pengaruh lingkungan eksternal, seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Pelindung Terhadap Korosi
Selimut beton yang layak dapat melindungi tulangan baja dari korosi yang disebabkan dari pengaruh lingkungan. Jika tulangan baja tidak terlindung dengan baik, maka tulangan tersebut akan mulai menimbulkan korosi akibat oksidasi pada tulangan baja. Ketika terjadinya korosi pada tulangan baja, selanjutnya tulangan akan berkarat dan volume tulangan akan mengembang. Akibatnya, terjadi keretakan, spalling (bagian permukaan beton yang terlepas, berbentuk kepingan / bongkahan kecil) dan delaminasi beton.
Dari penelitian yang berjudul “Pengaruh Variasi Selimut Beton Terhadap Kapasitas Balok Persegi Dalam Menahan Kecepatan Korosi” oleh Herry Henry Roberth, dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tebalnya selimut beton maka semakin lambat laju korosi terhadap tulangan.
Pelindung Terhadap Kebakaran
Jika terjadinya kebakaran pada konstruksi, maka akan dimulai dari bagian beton paling luar. Dengan begitu, tingkat kerusakan mulai dari plesteran lalu ke selimut beton. Kerusakan dari kebakaran bergantung pada suhu dan lamanya durasi kebakaran. Jika suhu yang sangat tinggi terjadi, maka selimut beton akan terkelupas dari tulangan baja. Baja memiliki sifat mekanik, yang artinya kuat terhadap beban, namun pada suhu yang tinggi daya dukung dari tulangan baja akan menurun. Kesimpulannya, tebalnya selimut beton terhadap kebakaran sangat penting karena melindungi baja dari api.
Selimut beton akan terpanggang oleh api pertama kali dan akan mengalami retak dan pecah apabila terekspos api dengan suhu tinggi. Setelah selimut beton lepas barulah tulangan langsung terekspos oleh api. Fire rating tergantung dari mutu beton dan tebal selimut beton, semakin tebal selimut beton makin lama, dalam desain code kira-kira 60 atau 90 menit. Waktu ini diperlukan agar dapat dilakukan evakuasi pada saat kebakaran sebelum gedung mengalami kerusakan atau bahkan kegagalan / keruntuhan struktur.
Tebal Selimut Beton
Pada SNI 2019, pasal 20.6.1 yang menjelaskan syarat selimut beton terhadap tulangan baja. Tidak termasuk untuk material lain yang tertanam, misalkan seperti pipa, saluran air dan fitting. Untuk material yang tertanam seperti pipa dengan dudukan fitting, ketebalan minimum adalah 40 mm untuk yang terpapar cuaca dan minimal 20 mm untuk yang tidak terpapar cuaca, syarat tersebut dijelaskan pada pasal 20.7.5.
Pada pasal 4.11.2, SNI menjelaskan jika ada syarat tebal selimut beton untuk kuat terhadap kebakaran yang lebih besar daripada tabel berikut. Maka diambil nilai ketebalan yang lebih besar. Namun, jika sebaliknya atau sama, persyaratan berikut bisa digunakan. SNI juga menganjurkan ACI 216.1 untuk panduan tentang perlindungan terhadap kebakaran terhadap beton struktural.
Tabel Ketebalan selimut beton untuk komponen struktur beton non-prategang yang dicor di tempat
Paparan | Komponen struktur | Tulangan | Ketebalan Selimut, mm |
---|---|---|---|
Dicor dan secara permanen kontak dengan tanah | Semua | Semua | 75 |
Terpapar cuaca atau kontak dengan tanah | Semua | Batang D19 hingga D57 | 50 |
Batang D16, Kawat Ø13 atau D13 dan yang lebih kecil | 40 | ||
Tidak terpapar cuaca atau kontak dengan tanah | Pelat, pelat berusuk dan dinding | Batang D43 dan D57 | 40 |
Batang D36 dan yang lebih kecil | 20 | ||
Balok, kolom, pedestal dan batang tarik | Tulangan utama, sengkang, sengkang ikat, spiral dan sengkang pengekang | 40 |
Tabel Ketebalan selimut beton untuk komponen struktur beton prategang yang dicor di tempat
Paparan | Komponen struktur | Tulangan | Ketebalan Selimut, mm |
---|---|---|---|
Terpapar cuaca atau kontak dengan tanah | Dinding | Batang D43 dan D57; tendon dengan diameter lebih besar dari 40 mm | 40 |
Batang D36 dan yang lebih kecil; Kawat Ø13 dan D13 dan yang lebih kecil; tendon dan strand diameter 40 mm dan yang lebih kecil | 20 | ||
Lainnya | Batang D43 dan D57; tendon lebih besar dari diameter 40 | 50 | |
Batang D19 hingga D36; tendon dan strand lebih besar dari diameter 16 mm sampai dengan diameter 40 mm | 40 | ||
Batang D16, kawat Ø13 atau D13 dan yang lebih kecil; tendon dan strand dengan diameter 16 mm atau yang lebih kecil | 30 | ||
Tidak terpapar cuaca atau kontak dengan tanah | Pelat, pelat berusuk dan dinding | Batang D43 dan D57; tendon dengan diameter lebih besar dari 40 mm | 30 |
Tendon dan strand dengan diameter 40 mm dan yang lebih kecil | 20 | ||
Batang D36, kawat Ø13 atau D13 dan yang lebih kecil | 16 | ||
Balok, kolom, pedestal dan batang tarik | Tulangan utama | Lebih besar dari db dan 16 dan tidak boleh melebihi 40 | |
Sengkang, sengkang ikat, spiral dan sengkang pengekang | 10 |